Minggu, 07 Desember 2008

Korea (Han-Guk)


Bangsa Korea

Korea (조선, Chosŏn atau 한국, Han-guk) adalah sebuah kawasan geografi dan tamadun yang terdapat di Semenanjung Korea di Asia Timur, bersempadan dengan China di barat laut, dengan Rusia di timur laut, dan dengan Jepang di sebelah tenggara di seberang Selat Korea.

Orang Korea Selatan menyebut rakyat mereka Han-gukin, atau sederhananya 한인 (Han-in). Untuk orang Korea Selatan yang tinggal di luar negeri, mereka menyebutnya Han-guk saram (한국 사람). Sedangkan rakyat Korea Utara menyebut mereka dengan Chosŏn in atau Chosŏn saram (조선 사람).


Seni Tradisional Korea

Musik


Pertunjukkan musik tradisional Korea mementingkan improvisasi, berjalan terus-menerus, serta sedikit jeda dalam setiap pertunjukkannya. Pansori contohnya, dapat berlangsung sampai lebih dari 8 jam dengan hanya satu penyanyi.

Kontras dengan perbedaan alunan musik barat, sebagian besar pertunjukkan musik tradisonal Korea dimulai dari gerakan (alunan) yang paling lambat sampai paling cepat.

Musik istana (Jeongak) pada zaman dahulu dipentaskan oleh masyarakat kelas atas. Jeongak dimainkan dengan sangat lambat, dengan hanya satu ketukan dalam setiap 3 detik. Ketukan ini diselaraskan dengan kecepatan nafas, sehingga berasa statis (monoton). Alat musik yang digunakan dalam pementasan Jeongak dibuat dari bahan alam, sehingga suaranya lembut dan tenang. Hampir semua alat musik tiup dibuat dari bambu, sedangkan alat musik petik memiliki senar yang dibuat dari sutra.

Pungmul adalah jenis musik rakyat Korea yang kencang dan ekspresif. Pungmul dikategorikan dalam jenis minsogak atau musik rakyat kebanyakan.

Alat musik tradisional Korea dapat dibagi menjadi alat musik tiup, petik, dan perkusi. Beberapa jenis alat musik tiup, yaitu piri, taepyeongso, daegeum, danso, saenghwang dan hun. Alat musik petik, kayageum, geomungo, ajaeng, serta haegeum. Dan alat musik perkusi tradisional Korea sangat beragam, seperti kwaenggwari, jing, buk, janggu, bak, pyeonjong, dan sebagainya.


Tarian


Seperti halnya musik, ada perbedaan dalam bentuk tarian antara rakyat kelas atas (tarian istana) dan kelas bawah. Tarian istana yang umum contohnya jeongjaemu yang dipentaskan dalam pesta kerajaan, ilmu yang dipentaskan dalam upacara Konghuchu. Jeongjaemu dibagi dalam jenis yang asli dari Korea (hyangak jeongjae) dan jenis yang dibawa dari Cina (dangak jeongjae). Tarian lainnya adalah tarian shamanisme yang dipentaskan oleh shaman dalam upacara-upacara tertentu.


Lukisan


Lukisan paling awal yang ditemukan di Semenanjung Korea adalah jenis petroglif yang berasal dari zaman prasejarah. Dengan datangnya kebudayaan dan agama Budha dari Cina, maka teknik melukis menjadi semakin beragam, namun tidak menghilangkan cara asli.

Objek-objek yang biasa dilukis umumnya dipengaruhi alam, contohnya pemandangan, bunga dan burung. Lukisan digambar dengan tinta diatas kertas pohon mulberi atau sutera.

Pada abad ke 18 berbagai teknik baru dikembangkan, terutama dalam menulis indah (kaligrafi) dan ukiran-ukiran cap.

Kerajinan


Kerajinan Korea umumnya dibuat untuk digunakan dalam kehidupan dan kegiatan sehari-hari. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan khas Korea umumnya metal, kayu, kain, tanah liat, kaca, kulit dan kertas.

Artefak kerajinan prasejarah seperti tembikar merah dan hitam memiliki banyak kesamaan dengan tembikar Cina kuno yang ditemukan di sekitar wilayah kebudayaan Sungai Kuning.

Dalam masa dinasti Koryo, pembuatan kerajinan yang menggunakan bahan perunggu kuningan (logam) kuningan berkembang pesat. Selain itu dinasti ini juga terkenal akan kerajinan celadon (keramik) yang indah.

Pembuatan kerajinan pada masa dinasti Choson berkembang pesat yakni kerajinan keramik, ukiran kayu, serta benda-benda furniture.


Kehidupan

Rumah

Masyarakat tradisional Korea memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi. Orang Korea meyakini bahwa beberapa bentuk topografi atau suatu tempat memiliki energi baik dan buruk (dalam konsep eum dan yang) yang harus diseimbangkan. Geomansi mempengaruhi bentuk bangunan, arah, serta bahan-bahan yang digunakan untuk membangunnya.

Rumah menurut kepercayaan mereka harus dibangun berlawanan dengan gunung dan menghadap selatan untuk menerima sebanyak mungkin cahaya matahari. Cara ini masih sering dijumpai dalam kehidupan moderen saat ini.

Rumah tradisional Korea (biasanya rumah bangsawan atau orang kaya) dipilah menjadi bagian dalam (anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang), dan ruang pelayan (haengrangbang). Besar rumah dipengaruhi oleh kekayaan suatu keluarga.

Rumah-rumah ini memiliki penghangat bawah tanah yang disebut ondol yang berfungsi saat musim dingin.


Taman



Seperti di Cina dan Jepang, konsep pembuatan taman Korea sangat dipengaruhi Taoisme. Biasanya taman Korea adalah milik pribadi ataupun yang berada di kuil Budha. Konsep Tao menekankan keharmonisan dengan alam sehingga menghasilkan banyak detail. Berbanding terbalik dengan bentuk taman Jepang dan Cina, taman Korea tidak menggunakan konsep peniruan (artifisial). Taman Korea sangat mencolok dan sederhana karena selalu terdapat kolam teratai dengan bangunan paviliun di dekatnya. Kolam dihubungkan dengan aliran alami yang bagi orang Korea sangat indah untuk dipandang. Taman-taman yang terkenal, yaitu taman Poseokjeong, taman dari Silla yang terletak di Gyeongju, dan taman Biwon atau Huwon (taman rahasia) yang berada di dalam kompleks istana Changdeok di Seoul.


Pakaian

Pakaian tradisional Korea disebut hanbok (Korea Utara menyebut Choson-ot). Hanbok terbagi atas baju bagian atas (jeogori), celana panjang untuk laki-laki (baji) dan rok wanita (chima).

Orang Korea berpakaian sesuai dengan status sosial mereka sehingga pakaian merupakan hal penting. Orang-orang dengan status tinggi serta keluarga kerajaan menikmati pakaian yang mewah dan perhiasan-perhiasan yang umumnya tidak bisa dibeli golongan rakyat bawah yang hidup miskin.

Dahulu, hanbok diklasifikasikan untuk penggunaan sehari-hari, upacara, dan peristiwa-peristiwa tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan, dan upacara kematian. Saat ini hanbok tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari-hari, namun pada saat-saat tertentu masih digunakan.


Kuliner


Masakan Korea yang terkenal adalah kimchi, yaitu makanan sayur yang dijeruk dan ditapai. Cabai juga digunakan dalam pembuatan kimchi. Karena itu kimchi terkenal sebagai sebuah makanan yang pedas.

Ikan yang sering dipanggang atau direbus dengan api yang perlahan adalah sumber protein yang utama. Bulgogi (daging sapi atau ayam yang dijeruk lalu dipanggang), dan galbi (tulang rusuk sapi) merupakan masakan daging yang popular di Korea. Makanan Korea selalunya diiringi dengan sup atau rebusan yang dibuat dengan adunan kacang dan dikenali sebagai dwenjang. Makanan populer di Korea adalah bibimbap (nasi campur), naengmyeon (mi sejuk), galbitang (tulang rusuk sapi yang direbus lama), dan dwenjang jigae (sup kacang).


Sains & Teknologi

Salah satu peninggalan terkenal dalam sejarah sains dan teknologi Korea adalah Cheomseongdae, sebuah observatori kajibintang setinggi 9 meter yang dibina pada tahun 633
M dan merupakan salah satu observatori yang tertua di dunia.

Salah satu perkembangan penting dalam sejarah penulisan Korea adalah penciptaan tulisan hangul oleh Raja Sejong Agung pada tahun 1443. Tulisan ini unik daripada tulisan hanja yang luas digunakan pada masa itu karena setiap lambang di huruf hangul melambangkan satu fonem atau sebutan dan amat sesuai untuk menulis bahasa Korea daripada tulisan hanja.

Kini, Korea Selatan mengetuai dunia dalam bilangan penduduk paling ramai yang memiliki hubungan Internet gerak laju. Ia juga merupakan pengeluar produk-produk teknologi tinggi seperti telepon bimbit dan layar skrin plasma. Korea Selatan berada di tempat ke dua negara-negara yang sering mencipta teknologi baru untuk pengguna. Sedangkan Korea Utara masih menggunakan teknologi yang berasal dari tahun 60an dan 70an.